Berita  

“Proyek Broadwalk Pantai Pasir Padi Pangkalpinang Rp. 1,5 Milyar Diduga Pakai Besi Pipa Bekas Dan  Separuh Lampu Padam ?!”

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
GINEWS TV INVESTIGASI.COM, Pangkalpinang, – Proyek pembuatan tempat berjalan setapak (broadwalk) di lokasi wisata Pantai Pasir Padi Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang yang dikerjakan tahun 2024 diduga dibangun asal-asalan.

Padahal proyek ini berbiaya cukup mahal, yaitu sebesar Rp 1,5 milyar lebih. Dengan Penyedia Jasa/Kontraktor Pelaksana CV CGR masa pelaksanaan 16 Juli 2024 selesai 12 Desember 2024 Sumber Dana APBD Kota Pangkalpiang Tahun 2024.

Dari pemantauan pada lokasi proyek yang telah mulai dimanfaatkan oleh ramai para pengunjung, baik untuk sekedar berjalan-jalan melewati beton jalan setapak yang dibangun diatas air, maupun sekedar memancing di sekitar kolam. 

Berdasarkan pantauan tersebut, sejumlah kejanggalan terkait proyek ini, adalah :

  1. Beton jalan setapak dan berada diatas air telah banyak yang retak, dari awal masuk hingga keujung ditemukan beberapa titik keretakan. 
  2. Acian beton jalan setapak yang dicat berwarna tidak rata, sebagian ada yang sudah terkelupas.
  3. Beton tiang pondasi, pada salah satu tiang penyangga ditemukan sejumlah besi cor yang kelihatan karena tidak tertutup oleh adukan cor semen. Ini berpotensi  merusak daya tahan karena besi beton cepat karatan, sebab jarak dari pantai dengan lokasi sekitar 50-an meter. 
  4. Besi pipa untuk pegangan tangan pengunjung, banyak yang menggantung karena tidak menempel atau tertanam kedalam beton.
  5. Besi pipa ini ada catnya yang terkelupas dan telah karat, yaitu pada bagian antara pertemuan beton dengan besi pipa. 
  6. Dan ini yang parah, ada ditemukan dan disinyalir merupakan besi pipa bekas, mungkin sudah cukup lama besi pipanya karena walau dicat, masih nampak karatannya dan terlihat sudah robek. Besi pipa bekas ini dipakai untuk sambungan kekurangan besi pipa baru. Posisi sambungan ini antara beton dengan besi pipa tegak yang tampaknya kurang panjang saat dipasang untuk menempel atau ditanam ke beton. Panjang sambungan besi pipa bekas ini sekitar 5 cm, yang sambungannya dilas. 
  7. Besi pipa pegangan tangan ini jika dipukul sebagian terdengar berbunyi cukup nyaring.
  8. Untuk besi pipa tiang lampu, ternyata disinyalir menggunakan besi pipa yang sama dengan besi pipa pegangan tangan. Padahal besi pipa tiang lampu ini dipasang tegak keatas (panjangnya sekitar 4 meteran) dengan bagian atas melengkung. Sementara kondisi cuaca diketahui pada bulan tertentu angin pantai bertiup kencang, yang cukup untuk menggoyangkan lampu. 
  9. Ada 15 buah lampu lumayan besar berbentuk bola yang dipasang menggantung. Tetapi hampir setengahnya, yaitu sebanyak 7 buah lampu setelah dihitung, tidak menyala. Padahal dikatakan narasumber, lampu ini harus lampu yang bagus mutunya dan bukan kaleng-kaleng dengan harga yang lumayan, agar daya tahannya sesuai spek. 
  10. Paralon untuk pembuangan air seukuran paralon listrik rumah, banyak yang dipasang nonggol beberapa cm dari beton lantai, dari seharusnya rata.  Bahkan lobang paralon ini banyak yang buntu tertutup semen. 
     
    Terkait temuan diatas, Kabid Destinasi Pariwisata dan Industri Pariwisata pada Kantor Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang yang juga adalah PPK Proyek yaitu Riharnadi saat ditanya melalui pesan WA Jum’at (16/5/2025) mengatakan, bahwa sebelumnya telah dilakukan pemeliharaan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor Pelaksana). Pihaknya berjanji akan turun lapangan. 

“Nanti saya cross cek di lapangan dulu, karena beberapa waktu lalu pihak penyedia melakukan pekerjaan pemeliharaan. “Katanya. *** Bersambung.

GINEWS TV.INVESTIGASI.COM (TIM)