Berita  

Patung Garuda Desa Kesilir, Menjadi Simbol Kebanggaan Desa Dan Inspirasi Bagi Warganya

Jember – Globalinvestigasinews. Com~Pembangunan patung burung Garuda di depan kantor desa merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat identitas dan nilai-nilai kebangsaan di tingkat desa. Patung Garuda, sebagai lambang negara, melambangkan semangat nasionalisme, persatuan, dan keberanian. Pembangunan patung ini juga bisa menjadi simbol kebanggaan desa dan inspirasi bagi warganya.

Patung Garuda melambangkan negara kesatuan Republik Indonesia dan nilai-nilai Pancasila. Pembangunannya di depan kantor desa dapat menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Patung Garuda juga dapat menjadi simbol identitas desa, membedakannya dari desa lain dan menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan bagi warganya.

Kehadiran patung Garuda yang gagah berani dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi masyarakat desa dalam membangun desa mereka.

Pembangunan patung ini juga dapat menjadi sarana pendidikan karakter bagi generasi muda, memperkenalkan mereka pada nilai-nilai luhur bangsa.

Mungkin sebagian publik mengira bahwa patung burung garuda sebagai lambang negara hanya dapat ditemui di tempat-tempat tertentu. Di museum, tempat bersejarah maupun di tempat wisata yang ada di kota-kota besar. Namun tidak di Kabupaten Jember. Patung lambang negara terbangun, berdiri kokoh di depan kantor desa.

Tepatnya ada di Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Keberadaan lambang negara yang gagah di halaman Kantor Desa tersebut bisa dikatakan yang pertama dari seluruh desa Se-kecamatan. Umumnya, keberadaan lambang negara hanya ada di perkantoran pemerintah. Itupun visualnya hanya sebatas foto maupun replika, diletakkan di tengah-tengah foto Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Sucipto Kepala Desa Kesilir yang merupakan penggagas terbangunnya mahakarya di halaman Kantor Desa. Menurutnya, hal itu sudah digagas sejak jauh-jauh hari. Dirinya menyadari, ideologi pancasila semakin luntur dalam kehidupan masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itulah dirinya bertekad membangun mahakarya, patung Garuda Pancasila.

Ideologi masyarakat tentang pancasila cukup memprihatinkan. Tak jarang, postingan video yang mempertontonkan seseorang yang tidak hafal kelima sila yang dalam Pancasila. Mirisnya lagi, hal tersebut terekspos di sosial media, menyebar diseluruh dunia maya.

Kepada media, Sucipto mengatakan, “bahwa terbangunnya Mahakarya Burung Garuda di halaman kantor desanya tersebut untuk memperkuat ideologi generasi. Terlebih lagi, posisi kantor desa Kesilir sangat strategis, “Kamis (26/6/2025).

Lanjut, ‘Prasasti yang ada di depan balai Desa Kesilir merupakan prasasti Lambang Negara berbentuk Garuda Pancasila dan itu ada manaknya.

Lambang Garuda Pancasila memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai dasar negara Indonesia. Burung Garuda melambangkan kekuatan, kemegahan, dan keberanian, sementara perisai di dadanya melambangkan perjuangan dan perlindungan. Garuda juga memiliki 17 helai bulu pada masing-masing sayap, 8 helai bulu pada ekor, dan 45 helai bulu pada leher, yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, “tuturnya.

Ia berharap monumen pancasila ini kita bangun supaya masyarakat mengenang akan adanya lambang negara kita. jadi lambang negara kita ini tidak bisa di ubah atau diganti. Hal ini dikarenakan Garuda Pancasila merupakan lambang negara yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, tepatnya pada Pasal 36A, dan tidak dapat diubah atau dihilangkan. Pancasila sendiri, yang menjadi dasar negara, juga tidak dapat diubah atau ditiadakan karena merupakan dasar filosofis (philosofische grondslag) Negara Indonesia.

Ia juga berpesan tetap semangat untuk mempertahankan lambang negara kita.dan seluruh warga pemuda pemudi tau akan makna lima sila.

Dengan demikian,”Lambang Garuda Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi juga cerminan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. (HD)