TIARA Mahasiswi UBB Fakultas Agribisnis Pertanian Perikanan dan Kelautan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
GINEWS TV INVESTIGASI.COM.
Bangka belitung.
Seiring berjalannya waktu bullying atau dikenal dengan sebutan perundungan masih marak terjadi di zaman sekarang. Fenomena ini sering terjadi dimana saja, terutama dilingkungan sekolah. Seperti yang kita dengar, kasus bullying meningkat seiring waktu ke waktu. Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2023 tercatat 1.478 kasus bullying secara nasinal, “ itu baru kasus 2023 belum lagi kasus bullying 2025” ujar Tiara
Meskipun data nasional komprehensip untuk tahun 2025 belum tersedia, tetapi kasusnya sering terdengar sampai sekarang di tahun 2025, ini menunjukan bahwa kasus bullying di Indonesia terus meningkat.
Adanya peningkatan ini menjadi dampak serius, sehingga menjadi pengingat untuk sekolah, masyarakat, hingga pemerintah. Dampak bullying bagi siswa juga beragam, mulai dari masalah mental, prestasi akademik menurun, susah berkosentrasi, hingga stres berlebihan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan berbagai pihak, yaitu sekolah, orang tua, pemerintah hingga masyarakat.
Pihak Sekolah harus memberikan ketegasan anti-bullying serta kepedulian guru- guru terhadap siswanya.
Orang tua juga sangat berperan penting dengan cara memberikan dukungan dan komunikasi terbuka untuk anaknya.
Pemerintah juga harus memberikan dukungan dengan cara pencegahan serta sosialisasi anti-bullying. Selain itu, masyarakat juga harus menciptakan budaya yang tidak menormalisasikan bullying dengan cara memberikan contoh yang baik sebagai bentuk kepedulian.
Bullying merupakan masalah yang sangat serius yang dapat mengancam masa depan siswa. Tapi, jika kita melakukan tindakan yang tepat, masalah ini dapat diatasi.
Jadi, yuk, sudah saatnya kita bertindak sekarang untuk melindungi generasi muda dan membantu mewujudkan masa depan yang cerah.
Ginewstv Investigasi.Com.(Fuad)












