Global Investigasi News. Com – Nias Sumut – Panen Perdana Jagung Hibrida di lokasi Ketahanan Pangan dusun III desa Sihare’o III Kecamatan Ma’u Kabupaten Nias, pada hari Kamis (4/12/2025).

Pada kegiatan panen perdana tersebut dihadiri oleh ; Bupati Nias, Sekcam dan bersama staf kantor Camat Ma’u, Pendamping Desa (PD), Penyuluh Pertanian, dan Forkopimka.
Sekcam Ma’u Bima Hulu, SE melaporkan kepada Bupati Nias, yakni ;
bahwa panen di desa Sihare’o III sudah lama dijadwalkan berhubung karena situasi iklim tidak mendukung, sehingga baru ini ada waktu panen perdana.
Lanjut Sekcam Ma’u Bima Hulu, SE melaporkan bahwa dana 60 % khusus ketapang di desa Sihare’o III, yang sudah disalurkan ke TPK, karena Ketahanan Pangan 20% di desa Sihare’o III sebesar Rp. 185.260.200,- yang sudah di salurkan ke TPK ketahanan pangan sebesar Rp. 111.156.150,-.
Sekcam Ma’u Bima Hulu berharap kepada TPK dapat melaporkan dan pertanggungjawaban, sehingga berjalan dengan baik.
Bendahara TPK Ketahanan Pangan Aperianus Waruwu menyampaikan bahwa nama kegiatan adalah Ketahanan Pangan Desa, jenis komoditi jagung hibrida, dan luas lahan ketahanan pangan seluas 2 Ha, dan 20% dari Dana Desa sebesar Rp. 185.260.200,- (seratus delapan puluh lima juta dua ratus enam puluh ribu dua ratus rupiah).
Seterusnya Bendahara TPK Ketapang, Aperianus Waruwu menjelaskan bahwa telah melakukan belanja barang, kelengkapan belanja jasa sewa, dan belanja benih jagung, pupuk, pembayaran Hok, OPS TPK yang 10 %, total yang diterima seratus dua juta sembilan ratus tiga puluh dua ratus rupiah, jadi sisa dana yang 60 %, sebesar Rp. 8.228.000,-.
Sementara dalam arahannya Bupati Nias, Yaatulo Gulo, S.E.,S.H., M. Si diawalinya dengan menyampaikan rasa syukur atas kasih karunia-Nya, sehingga kita bersama dan bertemu pada panen perdana jagung hibrida di ketahan pangan di desa Sihare’o III.
Selanjutnya Bupati Nias menatakan bahwa sudah saya perintahkan camat untuk dilakukan panen tidak harus ditunggu ada acara panen karena tidak ada diaturan itu, diselamatkan dulu agar tidak motalinga (berakar) di pokoknya.
Jelas Bupati Nias bahwa yang terpenting adalah pertanggungjawaban nya, dan dikelola dengan baik, dan jujur sampai pada penjualannya.
Diakhir penyampaian Bupati Nias bahwa kegiatan ketahanan pangan model ini baru kita lakukan, tujuan kita pertama supaya kita produksi hasil, karena selama ini tidak jelas produksinya. Sekarang di Ketahanan Pangan bisa ada jagung, cabe, pisang, dan ada padi, agar ketahanan pangan ini terus berlanjut,”harap Bupati Nias.
ArG.












