Pemalang – Namanya Samenah. Nenek berusia kurang lebih 80 tahun ini sudah bertahun-tahun tinggal sendiri di gubuk reyot di areal perkebunan Dusun Patoman, Desa Mandiraja, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa tengah.
Mirisnya, selama bertahun-tahun hidup sendiri samenah tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik itu PKH, BPNT, BLT atau bantuan-bantuan lainnya. Bahkan, selain tak punya BPJS, untuk program perbaikan rumah pun tidak juga dapat.
Untuk menyambung hidupnya, perempuan sebatang kara itu sebelumnya hanya bisa mengharapkan belas kasihan tetangga dan warga sekitar dengan cara meminta – minta, kini saban hari, ia hanya berdiam diri di rumah kecilnya selepas mengalami kecelakaan (terjatuh dari motor) yang mengakibatkan tangan kanannya sulit untuk digerakkan.
Kendati masih sanggup berjalan, namun harus tertatih-tatih karena tubuhnya semakin ringkih. Penglihatannya sudah mulai kabur dan mulai mengalami gangguan pendengaran. Kondisi Samenah yang memprihatinkan itu diketahui berawal dari postingan seorang warga setempat di Media Sosial Facebook Mandiraja Club (FBMC). Sekelompok pemuda yang menyaksikan postingan tersebut tergugah rasa kepedulian sosialnya dan dengan spontan menghimpun donasi melalui medsos untuk Samenah.
Setelah donasi terkumpul cukup banyak, sekelompok pemuda yang digawangi oleh admin FBMC itu langsung mendatangi rumah Samenah untuk memberikan bantuan berupa bahan makanan, peralatan memasak dan sejumlah uang tunai.
Sa’at ditemui, Samenah sembari menangis hanya bisa mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada para donatur. Ia juga mendoakan semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah SWT.
“Matursuwun sanget mugi-mugi kebaikan sampeyan-sampeyan dipun bales kalian Gusti Allah ” ujar Samenah sembari sesegukan.(M.Sulton Ginews)
Sumber : Akrom Mandiraja