Jambi-Globalinvestigasinews.com.2022/05/24.
Banyaknya penguna jalan merasa khawatir dengan Jembatan Sungai Rano, Rt 5, Rw 2, Kelurahan Rano, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur, kerusakannya sudah cukup mengkhawatirkan.
Dari pantauan media di lokasi, selain terdapat kerusakan pada lantai jalan jembatan tersebut yang berbahan besi, beberapa besi behel di bagian lantai jembatan itu kondisinya juga melengkung ke atas yang dapat membahayakan pengendara yang akan melintasi jembatan itu.
Jembatan ini sendiri merupakan akses utama yang menghubungkan ibukota kabupaten ke beberapa kelurahan, desa dan satu kecamatan yang terkenal dengan destinasi wisata puluhan cafe pinggir lautnya, yaitu Kecamatan Kualajambi atau yang familiar dengan sebutan Kampunglaut.
Dengan kondisi jembatan yang mengalami kerusakan cukup parah tersebut, dapat membahayakan pengendara saat melintasinya.
Manan, warga yang bermukim di sekitar jembatan tersebut saat diwawancarai media menyebutkan bahwasannya kerusakan di jembatan tersebut sudah terjadi sejak lama. Akan tetapi, kerusakan parah sudah tampak sejak beberapa tahun belakangan ini.jelasnya
“Sudah sekitar 3 tahun belakangan ini lah rusak parahnya pak. Kalau sebelum-sebelumnya rusaknya dak separa ini,” sebutnya.
Ada beberapa perusahaan sudah sering lah bergantian memperbaiki kerusakan yang ada di jembatan, tapi tidak juga bisa bertahan lama. Dalam minggu ini, salah satu perusahaan juga sudah melakukan perbaikan dengan cara mengelas di beberapa titik kerusakan. Tapi seperti yang kita lihat, kondisinya kembali rusak,tuturnya.
Dirinya juga menerangkan, baru-baru ini dirinya juga ikut mendampingi petugas dari Dinas PUPR Tanjab Timur saat melihat kondisi dan kerusakan yang ada di jembatan ini. Mulai dari pengukuran panjang dan lebar jembatan, serta melihat bagian bawah jembatan.
“Jadi kondisi jembatan ini gelagar nya pak banyak yang sudah putus, sehingga plat yang lantai jembatan biarpun di las kayak mana pun dak bakal bisa bertahan lama. Seminggu bisa lepas lagi akibat sering dilalui kendaraan dengan tonase yang berbeda-beda,” terangnya.
Ia dan beberapa masyarakat yang tinggal di sekitar jembatan ini pun harus terbiasa mendengar kebisingan yang timbul dari jembatan tersebut saat ada kendaraan yang melintasinya, terutama pada malam hari.
Sebab, dari besi-besi badan jembatan yang mengalami kerusakan itu akan menimbulkan suara berisik saat dilindas kendaraan.
“Saya atas nama masyarakat, berharap kepada seluruh pihak terkait agar bisa segera memperbaiki kerusakan di jembatan tersebut, dan kalau bisa dibuat permanen. Soalnya ini akses utama yang menghubungkan ibukota kabupaten ke beberapa kelurahan, desa dan kecamatan. Selain, kalau ada kendaraan yang lewat jembatan itu, bakal ada suara berisik dari besi-besi yang mulai lepas saat dilindas kendaraan,” harapnya.
Dirinya khawatir, jika jembatan ini mengalami kerusakan parah atau mungkin bisa memutus arus kendaraan, tentunya akan berdampak buruk bagi masyarakat terutama pengendara.
“Mudah-mudahan kerusakan ini dak sampe parah lagi yang bisa buat putus total arus kendaraan. Sedangkan rusak kayak gini be sering buat pengendara motor jatuh, apalagi musim hujan dan jembatannya jadi licin. Kalau mobil, sering pecah ban dan ada yang kartelnya sampai bocor sampai olinya keluar karena Ken abesi jembatan yang melengkung ke atas,” ujarnya.
Sementara itu, Apriboy Candra selaku Sekdis PUPR Tanjab Timur saat diwawancarai di ruang kerjanya menjelaskan, terkait penanganan kerusakan yang terjadi di Jembatan Sungai Rano, pihaknya sudah melakukannya perbaikan dengan kegiatan tanggap darurat.
Jika melihat dari kondisi tonase kendaraan yang kerap melintasi jembatan tersebut, kemungkinan perbaikan dengan tanggap darurat itu tidak bisa bertahan lama.
“Kami mencoba mengusulkan kegiatan untuk rehab total jembatan tersebut. Karena dengan kondisi saat ini, gelagar dan lantai jembatan itu wajib kita ganti karena sudah termakan usia,” jelasnya.
Pihaknya mencoba mengusulkan kegiatan untuk Jembatan Rano itu diusulkan dalam bentuk kegiatan fisik untuk pembangun.
“Otomatis kita akan berupaya mengusulkan di perubahan atau di anggaran 2023 untuk perbaikan permanen,” tegas pria yang akrab disapa Boy ini.
Lanjut, Sekdis ini menambahkan, pihaknya juga sudah melibatkan beberapa perusahan untuk penanganan kerusakan jembatan tersebut, dan beberapa perusahaan yang ikut merasakan manfaat dari jembatan itu juga sudah ikut melakukan rehab melalui CSR.
“Kalau kondisi jembatan itu saat ini, belum masuk kategori rusak berat. Sebab masih bisa dilalui kendaraan baik itu sepeda motor maupun mobil. Akan tetapi ada beberapa item yang harus kita rombak dan kita tingkatkan menjadi beton agar lebih awet,” pungkasnya. (T111k).