Banjarmasin – Ginnews.com.
Menyikapi dengan datangnya ancaman ELNino memang akan membuat para petani di seluruh wilayah NKRI getar getir apalagi
Provinsi Kalimantan Selatan ditetapkan sebagai satu dari 6 provinsi penyangga pangan nasional menghadapi acaman El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut.
Selain Kalsel, provinsi lainnya yang menjadi penyangga utama El Nino adalah 3 berada di Jawa, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan.
Menyikapi kesiapan Kalsel sebagai penyangga pangan nasional, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel H. Syamsir Rahman menyebut ketahanan pangan di Kalsel dipredikasi mampu memproduksi padi surplus atau berlebih pada 2023 ini.
Tercatat pada tahun 2022 lalu, surplus beras yang mencapai 42,46 ribu ton.
Pada hal hama tungro sudah menyerang tapi Alhamdulilah khusus di wilayah kita tetap Surplus beras ini pun diyakini akan kembali terjadi pada 2023 ini.
Apalagi di tahun ini saya bersama para petani investigasi langsung kelapangan ke kecamatan kurau kabupaten Tanah Laut.
Meskipun hari ini hari libur bagi saya dengan para petani tidak mengenal hari libur
“Kalsel siap sebagai penyangga pangan menghadapi El Nino. Sebagaimana semboyan Bapak Gubernur Paman Birin, kita terus tanam, panen, tanam panen terus,”
Dan saya merasa optimis sekali di tahun ini karena para petani sudah diberikan penyuluhan untuk mengatasi hama tungro dengan bercocok tanam secara bergiliran dan ternyata itu berhasil baik terhadap benih Lokal yang bernama “Siam cantik ” maupun terhadap benih IR_42 “
Dan ini kita pakai dengan jurus ilmu Matematika untuk 20 borong bisa mendapatkan hasil sebanyak 2000 kg bukankah hitungannya sama kalau 2000 kg sama dengan 2 ton tutur, Syamsir Rahman via WA pada awak media ini hari Rabu seusai investigasi kelapangan di Kurau Kabupaten Tanah laut 19/7/23
Selanjutnya kata Syamsir
Kalau pun terjadi El Nino dan musim kering, para petani di Banua akan tetap menanam padi seperti biasanya.
“Sekali lagi, pokoknya kita akan terus tanam panen, tanam panen lagi,” sampai kiamat .tidak mengenal istilah ELNino tutur Syamsir yang memang backgroundnya memang sarjana pertanian.
Diketahui sebagaimana yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, data yang dimilikinya, stok beras di Indonesia masih cenderung aman. Di mana sampai Juli ini ada panen hingga di atas 800 ribu ha, sedangkan pada bulan Agustus juga mencapai di atas 800 ribu ha.
Hal ini juga yang membuat dirinya masih meyakini tidak akan ada kelangkaan beras jelang puncak fenomena El Nino pada Agustus – September mendatang.
“Overstock kita masih di atas 2 juta, tapi kita tidak boleh PD (Percaya diri) siapa tahu El Nino berlanjut dari Agustus – September. sehingga presiden bilang ini nggak boleh. Dihitung, optimalkan saja yang bisa dilakukan,” katanya.
Ada beberapa upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi fenomena El Nino, seperti memetakan daerah di Indonesia yang terdampak El Nino. Pada daerah yang airnya menipis bakal dilakukan intervensi seperti pengendalian air irigasi, persiapan lumbung pangan khusus, hingga penyiapan varietas tanaman yang hanya butuh sedikit air.
Disamping itu juga, Kementerian Pertanian juga menyiapkan 6 provinsi menjadi penyangga utama El Nino. 3 berada di Jawa, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Terakhir kata Syamsir harapannya kepada para petani khususnya dilingkup Dinas pertanian dan ketahanan pangan wilayah propinsi Kalimantan selatan jangan segan segan untuk berkonsultasi dengan Para PPL alias menteri Tani terdekat jika perlu kekantor Dinas pertanian yang ada di 13 kabupaten / kota
Dan teruslah bercocok tanam apalagi yang namanya benih IR_42 tersebut bisa sampai 3 kali panen dalam setahun dan optimis sekali Kalsel tetap Surplus utk penyangga pangan nasional dan juga siap menjadi penyuplai pangan untuk ibukota IKN pungkas Syamsir
( yuday)