“Penambang Ilegal di Penagan – Kab. Bangka Ngotot Ingin Menambang, Pj. Bupati Bilang Begini ?!”

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELiTUNG.
Ginews.tv.investigasi.com.

MENDOBARAT,?–Sejumlah warga Desa Penagan  Kecamatan Mendobarat Bangka pro tambang ilegal, Jumat (24/11/2023) mendatangi kantor desa setempat. 

Kedatangan para penambang ilegal yang dikoordinir oleh Yanda dan Sarip ini bermaksud mendesak pihak Pemdes Penagan agar diizinkan kembali menambang di Laut Penagan.
Sebelumnya aktivitas tambang laut ilegal  tersebut sempat terhenti lantaran ada aksi penolakan yang dilakukan oleh warga dan nelayan setempat. Pasalnya aktivitas tambang tersebut tak berizin dan merusak biota laut serta kawasan tangkap nelayan.

Sayangnya aksi yang digelar oleh sekelompok warga Penagan pro tambang ini tak berhasil bertemu aparat Pemdes Penagan lantaran aparat desa sedang tak berada di tempat.

Akhirnya warga pro tambang ilegal ini meminta win win solution kepada pihak nelayan agar kedua belah pihak dapat sama-sama beraktivitas.

Koordinator Aliansi Nelayan Penagan Bersatu (ANPB), Abdurrahman, saat dihubungi, mengaku tak memiliki kapasitas untuk memberikan solusi terkait tambang ilegal di Laut Penagan.
“Bukan kapasitas saya untuk memberikan solusi. Kami selaku nelayan tidak punya wewenang mengizinkan beroperasinya tambang di Laut Penagan,” kata Abdurrahman.
Sementara itu, Yanda selaku perwakilan warga pro penambang, dikonfirmasi via pesan whatsApp, Jumat (24/11/2023) pukul 13.41 WIB, belum memberikan jawaban.

Hentikan Secara Permanen

Pj Bupati Bangka, M. Haris, dikonfirmasi  Jumat (24/11/2023) komit dengan pernyataan sebelumnya.

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya tambang yang beroperasi di kawasan terlarang harus tutup,” tegas Haris.

Ditanya terkait desakan warga pro tambang yang meminta pemdes memberikan izin, Haris menegaskan, Kepala Desa tak punya wewenang memberikan izin.

“Kades sebagai pemerintahan yang ada di desa, juga tidak dapat memberikan izin kepada  masyarakat untuk menambang. Kades hanya menjaga jangan sampai terjadi konflik sosial dan mengajak warga menjaga lingkungan baik darat maupun laut agar tak dirusak,” tandas orang nomor satu di Pemkab Bangka itu.

Haris juga akan berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait ponton-ponton yang saat ini masih berada di Laut Penagan.

“Intinya saya minta (aktivitas tambang) hentikan dulu. Soal ponton tetap kami pantau melalui aparat keamanan,” imbuh Haris. (*)

GINEWS.TV.INVESTIGASI.COM.
(MFD&Tiem)