Berita  

“Workshop, Assesment Pembelajaran Pengimbasan dari PSP II Kabupaten Tebo SD Negeri No. 108/VIII Sari Mulya ?!”

Tebo-global investigasi news com.

Sosialisasi Pembelajaran siswa kurikulum merdeka Pembelajaran berdeferensiasi yang dipimpin lansung oleh kepala sekolah SD 108/VIII sari Mulya kecamatan Rimbo Ilir kabupaten Tebo.

Kepala sekolah Sularto,s.pd.dengan sendiri nya,Program Studi (Prodi) Pendidikan anak didik di SD negeri no 108,akan menjunjung tinggi tingkat pembelajaran di tahun 2023, terang kepsek, Sabtu ( 2/11/2023 )

Profesi Guru akan ada penambahan,
jam pelajaran 35 menit,dari sebelum nya.

pelajaran (UAD) mengadakan Workshop Kurikulum Merdeka. Acara digelar di gedung sekola, berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal layar lebar. Hadir yang selama ini aktif di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). workshop

selaku kepala sekolah SD 108,Sularto,s.pd.Program Studi asesmen pembelajaran,
Haltersebut dalam sambutannya menyampaikan, workshop ini dijadikan sebagai wadah untuk membentuk guru yang profesional dan tanggap akan perubahan. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, harapannya siswa, mendapatkan pencerahan serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa kurikulum merdeka ke depan dan seterusnya.

Masuk ke tema bahasan, Kepa sekolah Sularto,s.pd.menyampaikan dalam bidang pendidikan, kurikulum diartikan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh oleh anak untuk menjadi manusia sesungguhnya, yakni dengan mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Kurikulum itu disebut sebagai kebijakan pemulihan pendidikan melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Pada hakikatnya, kurikulum yang ada di Indonesia tidak berganti-ganti tetapi yang ada hanyalah berkembang mengikuti dinamika kehidupan.

“Apa yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya? Pengembangan dalam Kurikulum Merdeka sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru harus melakukan asesmen awal kepada peserta didik. Tujuannya yaitu untuk mengetahui anak sudah bisa apa saja. Kompetensi awal peserta didik harus menjadi patokan guru mengajar, bukan target materi yang harus dicapai dijadikan patokan sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan,” papar Sularto.

“Harapan ke depan adalah jangan sampai terjadi lagi school without learning, peserta didik lama di sekolah tetapi tidak banyak belajar,” tutup kepala sekolah.

Setelah pemaparan materi dari narasumber, workshop ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.

( Amri global Tebo)