Lebak, Global Investigasi News – Dari hasil investigasi Team Awak Media Cetak Online GLOBAL INVESTIGASI NEWS dan GINEWS TV INVESTIGASI pada hari Sabtu Tanggal 25 Januari 2025 telah ditemukan adanya aktivitas Gurandil yang menurunkan bebanan batu berkadar emas yang diturunkan dari sebuah kendaraan Roda 4 jenis L300.
Dengan Nomor Polisi F 89xx VB, disebuah gudang milik BOSS AKG warga Kampung Ciparay Desa Suka Mulya Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten .
Setelah ditelusuri kebenarannya oleh Team Awak Media Cetak Online GLOBAL INVESTIGASI NEWS dan GINEWS TV INVESTIGASI dari mana bahan baku batu emas tersebut bahwa telah diketahui batu tersebut dari lubang BOS AKG sebagai pemiliknya dari lokasi di Blok Klater Kawasan TNGHS Kampung Cirotan.
Desa Sukamulya kecamatan Cibeber kabupaten Lebak – Banten.Dalam hal ini bos akung telah bertahun tahun sebagai pemilik lobang yang meraup keuntungan yang sangat besar.
Dan diduga bos AKG adalah penambang emas tanpa ijin ( PETI) di wilayah TNGHS bahkan kami menemukan beberapa tempat pengolahan emas milik BOS AKG seperti berupa tong yang menggunakan bahan kimia Sianida Carbon Kostik dan HCL., ada juga pengolahan emas secara manual yang menggunakan Glundung untuk mencair kan batu yang berkadar emas dengan mengunakan Mercuri atau air Raksa dengan aktivitas tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa.
Kami dari Team Awak Media Cetak Online GLOBAL INVESTIGASI NEWS dan GINEWS TV INVESTIGASI mencoba mencari nama Bos akung untuk minta keterangan lebih lanjut namun hasilnya nihil hal ini diduga ditutup tutupi oleh beberapa karyawan dengan bergaia alasan bahwa bosnya itu tidak ada.
Bahkan ada salah satu karyawannya yang bernama Sarbini yang akrab dipanggil PPY, dengan Nanda tinggi seolah olah menantang kepada APH dan Media, pak kalau bapak mau bantu rakyat tuh bangun jalan jalan yang rusak bukan nanya nanya yang ini bahkan kalau mau dilaporkan, laporkan semua kami tidak takut ungkapnya.
Kami dari Team Awak Media Cetak Online GLOBAL INVESTIGASI NEWS dan GINEWS TV INVESTIGASI telah berupaya menghubungi Kepala Resort TNGHS namun sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban. *** Bersambung
(Team)